Tercatat 9 atlet dilarang tampil jelang berlangsungnya Olimpiade 2012 di London. Mereka dinyatakan terlibat kasus "doping terselubung" oleh Federasi Atletik Dunia (IAAF).
Menurut Reuters, IAAF sempat meminta tiga dari atlet itu untuk menguji ulang sampel yang telah diberikan di Kejuaraan Dunia 2011 di Daegu, Korea Selatan, meski hasilnya tetap positif. Sedangkan enam atlet lainnya tertangkap basah telah menukar sampel darah.
Menurut Reuters, IAAF sempat meminta tiga dari atlet itu untuk menguji ulang sampel yang telah diberikan di Kejuaraan Dunia 2011 di Daegu, Korea Selatan, meski hasilnya tetap positif. Sedangkan enam atlet lainnya tertangkap basah telah menukar sampel darah.
IAAF telah menjatuhkan skorsing 2 tahun kepada delapan atlet. Sedangkan satu atlet lainnya diskors 4 tahun. Sembilan atlet: delapan putra dan satu putri terlibat ini dalam kasus doping. Salah satu kasus mengungkap penggunaan hormon pertumbuhan sintetis dan dua lainnya testosteron sintetis.
Di antara atlet yang diskors yakni pelari putri Ukraina, Nataliya Tobias. Peraih perunggu 1.500 meter di Olimpiade 2008 Beijing ini dinyatakan positif menggunakan testosteron sintetis. Di Daegu, ia hanya finis di posisi 9.
Atlet Ukraina lainnya, pelari 400 meter putri, Antonina Yefremova juga menggunakan testosteron sintetis di Daegu. Saat itu, ia tersisih di semifinal.
Menurut IAAF, sprinter Bulgaria, Inna Eftimova yang tersisih di nomor 100 meter di Daegu juga terbukti menggunakan hormon pertumbuhan sintetis. Eftimova, Tobias dan Yefremova akhirnya diskors 2 tahun.
Sedangkan pada 6 kasus penukaran sampel darah melibatkan pelari marathon Maroko, Abderrahim Goumri. Ia sempat menjadi runner-up di Chicago, London dan New York serta juara Seoul International Marathon 2011.
Goumri sudah dihukum 4 tahun oleh Federasi Atletik Maroko sampai Maret 2016. Tapi, IAAF menyebut Goumri masih bisa melakukan banding.
Lima atlet lain yang dihukum IAAF yakni halang rintang Irini Kokkinariou (Yunani) serta empat pelari jarak jauh: Meryem Erdogan (Turki) dan Svetlana Klyuka, Nailiya Yulamanova dan Yevgenina Zinurova (Rusia). Enam atlet terakhir sudah menjadi target IAAF sejak 2009. Erdogan dan trio Rusia ini diskors 2 tahun oleh IAAF.
Kokkinariou diskors 2 tahun oleh Federasi Atletik Yunani. IAAF melakukan banding kepada Court of Arbitration for Sport (CAS) dan memberi mereka
hukuman lebih berat menjadi 4 tahun.
0 comments:
Post a Comment